MUNA BARAT, katasultra.id – CV Vintara Mitra Utama, pelaksana proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Muna Barat (Mubar), secara tegas membantah pemberitaan yang menyebutkan perusahaan tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerjanya. Bantahan ini disampaikan menanggapi sorotan mengenai kurangnya penggunaan APD di lokasi proyek.
Fandi, selaku Penanggung Jawab pelaksanaan kegiatan Proyek Labkesmas Muna Barat, menegaskan bahwa perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan perlengkapan keselamatan sejak awal.
“Informasi itu tidak benar. Dari awal, perusahaan sudah menyiapkan dan membagikan APD kepada setiap pekerja. Kami juga mengingatkan setiap hari untuk selalu menggunakannya,” tegas Fandi ketika dikonfirmasi pada Rabu (27/08/2025).
Lebih lanjut, Fandi menjelaskan bahwa pengadaan APD dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam kontrak. Saat ini, perusahaan telah menyediakan 15 pasang APD untuk pengerjaan proyek. Jumlah tersebut dinilai masih dapat bertambah seiring dengan potensi penambahan tenaga kerja.
“Pengadaan APD dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan sesuai dengan yang tertera dalam kontrak,” ujarnya.
Sementara itu, Rahmat, selaku konsultan pengawas proyek, menyayangkan pemberitaan sebelumnya yang dinilai terbit tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Ia memberikan klarifikasi bahwa insiden yang disorot terjadi di luar jam kerja resmi proyek.
“Kejadian kemarin itu memang di luar waktu kerja. Saat itu, para pekerja sedang merapikan alat-alat, sehingga ada beberapa yang tidak menggunakan APD,” jelas Rahmat.
Rahmat menambahkan bahwa aktivitas pekerja terus dipantau setiap hari untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Pihaknya selaku pengawas proyek juga selalu berada di lapangan untuk mengawasi dan memastikan semua pekerjaan berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat ini merupakan proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Muna Barat.
Redaksi