MUNA BARAT – Pemerintah Kabupaten Muna Barat terus memperluas jangkauan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau yang juga disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagi pelajar. Setelah peresmian dapur di Kecamatan Tiworo Tengah, saat ini telah ada lima dapur yang beroperasi dengan total 10.351 siswa dari 115 sekolah menerima manfaat.
Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menargetkan akan ada 13 dapur yang beroperasi di wilayahnya pada Desember 2025. Hingga saat ini, program SPPG secara keseluruhan di Muna Barat telah menjangkau sekitar 15.000 siswa.
Perluasan dan Sasaran Dapur MBG
Dengan peresmian di Tiworo Tengah, saat ini terdapat lima dapur MBG yang aktif melayani siswa. Tiga dapur lainnya sedang dalam proses peresmian, dan empat dapur lagi akan segera dibentuk untuk mencapai target.
Dapur yang Telah Beroperasi:
· Kecamatan Barangka
· Kecamatan Sawerigadi
· Kecamatan Kusambi
· Kecamatan Tiworo Kepulauan
· Kecamatan Tiworo Tengah
Sasaran Wilayah Pengembangan:
Ke depan,pemerintah berencana mengoperasikan lima dapur baru di wilayah daratan, yaitu di Kecamatan Maginti, Tiworo Selatan, Wadaga, dan Tondasi. Untuk wilayah kepulauan, rencananya akan dibangun 12 Dapur SPPG baru.
Fokus pada Pangan Lokal dan Peringatan Kualitas
Dalam setiap kesempatan, Bupati La Ode Darwin menekankan dua hal utama: pemanfaatan bahan pangan lokal dan jaminan kualitas keamanan makanan.
· Dukungan untuk Ekonomi Lokal: Bupati menyatakan bahwa makanan olahan di dapur MBG harus bersumber dari pangan lokal Muna Barat. Untuk mendukung hal ini, ia berencana mengumpulkan seluruh kepala desa dan masyarakat untuk mengarahkan penanaman komoditas yang akan disuplai ke dapur MBG.
· Kewaspadaan terhadap Keamanan Pangan: “Dapur MBG di Muna Barat harus memperhatikan kualitas makanan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, terlebih makanan tersebut diberikan ke anak sekolah,” tegas Bupati. Peringatan ini disampaikan menyusul beberapa kasus keracunan makanan yang terjadi di daerah lain. Penjabat Sekretaris Daerah Muna Barat, Ibrahim Rasimu, juga menginstruksikan petugas dapur untuk selalu memastikan kebersihan dan kesegaran bahan baku.
Standar Operasional dan Cakupan Pelayanan
Setiap dapur MBG didorong untuk memenuhi standar operasional yang ketat. Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Sulawesi Tenggara, Mulyadi, menyatakan bahwa target nasional saat ini bukan hanya kuantitas, tetapi juga peningkatan standar layanan. Setiap dapur yang beroperasi diharuskan memenuhi standar sertifikasi.
Contoh Operasional Dapur:
· Dapur Tiworo Tengah: Pada tahap pertama melayani 707 siswa SD dan SMP.
· Dapur Lakawoghe (dioperasikan sebelumnya): Melayani 1.248 siswa dari 10 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA. Dapur ini mengintegrasikan pengawasan dari Dinas Kesehatan dan distribusi oleh Dinas Pendidikan.
· Dapur Tikep (dioperasikan sebelumnya): Diproyeksikan melayani sekitar 2.000 siswa, dengan tahap awal melayani 1.000 siswa.

Dengan perluasan ini, Pemerintah Kabupaten Muna Barat berharap dapat meningkatkan asupan gizi pelajar, mendukung konsentrasi belajar, dan sekaligus menggerakkan ekonomi desa melalui penyerapan produk lokal. “Kita harapkan di tahun 2026, 13 dapur di Muna Barat dapat berjalan dengan maksimal,” tutup Bupati La Ode Darwin.







