Poltekkes Kemenkes Palu Gelar Edukasi Pencegahan Penyakit Jantung di Wilayah Puskesmas Mamboro

Berita, Daerah16 Dilihat

PALU, katasultra.id — Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palu menggelar sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang terbilang krusial, berfokus pada pencegahan penyakit jantung. Bertempat di Posyandu Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, tim dari Poltekkes Kemenkes Palu menyajikan edukasi dengan pendekatan Life’s Essential Eight (LE8), sebuah panduan komprehensif dari American Heart Association. Kegiatan ini, yang berlangsung pada 9 September 2025, bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung. Tim pelaksana yang diketuai oleh Adhyanti, M.Si, bersama Dr. M.H Supriadi, S.Kp, M.Kep, dan Kadar Ramadhan, SKM, MKM, serta beberapa mahasiswa memadukan penyuluhan dengan pemeriksaan kesehatan.

Sebagai bagian dari edukasi, tim memasang media informasi berupa X-banner dan membagikan leaflet yang berisi ringkasan delapan faktor penting dalam LE8: mulai dari pola makan sehat, aktivitas fisik, berhenti merokok, hingga pengelolaan berat badan, kolesterol, gula darah, dan tekanan darah. Selain itu, tim juga melakukan penyegaran keterampilan kader posyandu dalam memberikan pelayanan sasaran usia dewasa dan lansia.

Lebih dari sekadar teori, kegiatan ini juga memberikan layanan praktik berupa pemeriksaan kesehatan gratis. Warga dapat mengukur tinggi dan berat badan, mengecek tekanan darah, serta mengukur kadar kolesterol dan gula darah—sebuah langkah konkret untuk memahami kondisi kesehatan masing-masing.

Adhyanti, M.Si, dalam keterangannya menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan kontribusi nyata Poltekkes Kemenkes Palu dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Semangat ini, menurutnya, juga sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis.

Respon masyarakat pun sangat positif; salah seorang peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya karena melalui kegiatan ini, ia dan warga lainnya bisa mendapatkan gambaran jelas tentang kondisi kesehatan mereka. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi menjadi jembatan antara dunia akademis dan kebutuhan riil masyarakat.

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *