Bupati Muna Barat Lobi Sukses, Kementan Salurkan Alsintan Senilai Rp750 Juta untuk Atasi Biaya Panen Mahal

Muna Barat, katasultra.id – Upaya intensif Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, melobi Kementerian Pertanian akhirnya membuahkan hasil nyata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat baru saja menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) senilai sekitar Rp750 juta pada Rabu (24/12). Bantuan berupa satu unit combine harvester dan enam unit hand traktor ini diharapkan menjadi solusi atas persoalan klasik sektor pertanian setempat.

Bupati La Ode Darwin menyatakan bantuan ini merupakan jawaban konkret atas dua masalah utama: mahalnya biaya panen dan minimnya tenaga kerja pada musim puncak. Selama ini, petani masih bergantung pada sistem panen manual yang memakan waktu, tenaga, dan biaya besar, serta berisiko menyebabkan kehilangan hasil.

“Dengan combine ini, panen padi satu hektare yang biasanya memakan waktu dua hari, sekarang bisa diselesaikan hanya dua jam,” kata La Ode Darwin saat dihubungi.

Ia menekankan, kehadiran alsintan modern tak hanya tentang kecepatan, tetapi juga efisiensi dan peningkatan kualitas hasil. Gabah yang dipanen dengan combine harvester lebih bersih, utuh, dan minim kehilangan dibandingkan metode manual yang rawan tercecer dan rusak.

“Hasilnya lebih bagus, tidak pecah, tidak terhambur, dan biaya panen jauh lebih murah dibandingkan cara manual,” ujarnya.

Namun, Darwin menegaskan bahwa kunci keberhasilan pemanfaatan bantuan ini terletak pada pengelolaan pasca-distribusi. Untuk mencegah alat mangkrak atau rusak tanpa perawatan, Pemkab menerapkan sistem brigade dalam pengelolaan alsintan.

“Kita pakai skema brigade. Pembagiannya jelas: 35 persen untuk operator, 35 persen untuk bahan bakar, dan 30 persen untuk perawatan. Semua masuk ke rekening kelompok tani,” jelasnya.

Skema tersebut dirancang agar alsintan tidak menjadi beban, melainkan aset produktif yang berkelanjutan bagi kelompok tani. Darwin menilai banyak bantuan serupa di daerah lain kurang optimal karena tidak didukung sistem pengelolaan yang tegas dan transparan.

“Alat ini harus berumur panjang. Kalau tidak diatur sejak awal, pasti cepat rusak dan akhirnya petani kembali ke cara lama,” tegas Bupati.

Bantuan alsintan ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Muna Barat untuk mendorong modernisasi pertanian. Diharapkan, dengan percepatan pengolahan tanah dan panen, biaya produksi petani dapat ditekan dan produktivitas meningkat signifikan.

“Ini ikhtiar pemerintah daerah agar pertanian Muna Barat tidak tertinggal. Petani harus maju, efisien, dan berdaya saing,” tutup La Ode Darwin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *