Bupati Muna Barat Luncurkan Program “Petani Keren” dan Penanaman Jagung 1.500 Hektare

Berita, Daerah707 Dilihat

Muna Barat, katasultra.id – Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, secara resmi meluncurkan program “Petani Keren” serta penanaman jagung serentak di lahan seluas 1.500 hektare di Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi, Kamis (15/5/2025).

Program ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat di bawah kepemimpinan Darwin dan Wakil Bupati Ali Basa untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutannya, Darwin menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat peran petani melalui pendampingan intensif, bantuan benih unggul, pupuk, sarana produksi pertanian, serta mempermudah akses pasar hasil panen. Untuk mendukung penanaman jagung, Pemkab telah menyiapkan 22,5 ton benih jagung berkualitas jenis Bisi 2 yang dibagikan gratis kepada petani.

“Kami juga akan memberikan alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti conseder (traktor) dan mesin pengering jagung. Mesin pengering ini penting untuk meningkatkan kualitas jagung dan efisiensi pascapanen,” ujar Darwin. Ia mengakui, selama ini petani kerap terkendala tidak adanya alat pengering, sehingga hasil panen rentan rusak.

Darwin berkomitmen mengalokasikan anggaran perjalanan dinas dan rumah tangganya untuk membeli mesin pengering berkapasitas 10 ton dengan kisaran harga Rp600–700 juta per unit. “Mesin ini akan kami upayakan tahun ini atau paling lambat tahun depan. Ini bentuk pengorbanan kami demi kesejahteraan petani,” tegasnya.

Ia optimistis program ketahanan pangan di Muna Barat akan sukses, mengingat daerah ini memiliki potensi pertanian yang besar. “Dengan komitmen kuat kami, dalam lima tahun ke depan, petani Muna Barat akan lebih sejahtera,” tutur Darwin.

Ia juga berharap dukungan maksimal dari pemerintah pusat untuk merealisasikan program ini.

Kepala Desa Marobea, Muslimin Salim, menyambut positif langkah Darwin. Menurutnya, ini pertama kalinya sejak pemekaran Muna Barat 11 tahun lalu, petani mendapat perhatian serius dari APBD. “Selama ini, bantuan hanya dari APBN. Baru di era Pak Bupati Darwin, petani kami diperhatikan,” ujarnya.

Muslimin mengungkapkan, sebelumnya petani jagung di Marobea kerap mengeluh karena minimnya bantuan alsintan dan benih berkualitas. “Kini, berkat Pak Bupati, kami mulai melihat perubahan. Semoga ini berkelanjutan,” pungkasnya.

Program “Petani Keren” diharapkan menjadi momentum transformasi sektor pertanian Muna Barat, sekaligus menjawab tantangan pangan nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif petani, target swasembada jagung di wilayah ini semakin mendekati realisasi.

Redaksi katasultra.id
Laporan: Tim Liputan
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *