Cegah Stunting Sejak Dini, Dinkes Muna Barat Edukasi Pelajar SMPN 1 Lawa

MUNA BARAT, Katasultra.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muna Barat (Mubar) kembali menggencarkan upaya pencegahan stunting melalui Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi. Kali ini, sasaran program strategis tersebut adalah para remaja di SMP Negeri 1 Lawa, sebagai langkah dini memutus mata rantai masalah gizi tersebut.

Kepala Dinkes Muna Barat, La Ode Mahajaya, menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan ini adalah pencegahan anemia, yang merupakan salah satu pemicu utama stunting. Anemia, menurutnya, merupakan masalah kesehatan yang dapat menyerang berbagai kelompok usia, termasuk remaja.

Mahajaya mengungkapkan data riset yang mengkhawatirkan untuk menggarisbawahi urgensi aksi ini. “Berdasarkan hasil riset anak usia 5-14 tahun, terdapat 26,8 persen yang mengalami anemia. Ini berarti, setiap 10 anak ada 3 orang yang mengidap penyakit anemia,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).

Sebagai langkah penanggulangan, Dinkes Mubar mengambil pendekatan edukatif dengan memberikan pemahaman kepada para siswa. Edukasi yang diberikan mencakup pentingnya aktivitas fisik untuk menghindari gaya hidup malas gerak, serta pengetahuan mendasar tentang gizi seimbang dan pemilihan jajanan sehat.

“Kami sampaikan, kalau sering jajan jangan yang tinggi kadar gula atau kadar garam, harus jajanan yang sehat,” tambah Mahajaya.

Dia menekankan bahwa usia SMP merupakan masa pertumbuhan yang krusial, sehingga asupan gizi seimbang mutlak diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang mereka.

Siswa SMP negeri 1 Lawa sedang mengikuti sosialisasi dan Gizi

Dalam pemaparannya, Mahajaya juga menyoroti hubungan sebab-akibat yang erat antara anemia pada ibu dan stunting pada anak. “Kalau ibunya anemia maka kemungkinan anaknya juga anemia. Ketika anaknya anemia maka dipastikan akan stunting,” bebernya.

Pernyataan ini menegaskan pentingnya intervensi gizi tidak hanya pada balita, tetapi juga sejak masa remaja, terutama pada calon ibu di masa depan.

Sebagai tindak lanjut konkret dari edukasi tersebut, Dinkes membagikan tablet tambah darah kepada para siswa. Langkah ini bertujuan untuk langsung mengatasi risiko anemia.

Selain itu, para siswa juga diajak untuk membiasakan diri sarapan pagi. Mahajaya menegaskan, “Asupan gizi pada pagi hari penting agar ketika menerima pelajaran gampang dicerna dengan otak.”

Melalui serangkaian kegiatan ini, Dinkes Muna Barat berharap dapat membangun kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan remaja, yang pada akhirnya berkontribusi dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

(red/katasultra.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *