KENDARI, katasultra.id – Ketua Panitia Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Abu Hasan, secara resmi memastikan pelaksanaan Musda akan digelar pada 26 Oktober 2025. Acara puncak partai tersebut akan berlangsung di salah satu hotel kawasan Jalan DI Panjaitan, Kota Kendari.
Kepastian jadwal ini disampaikan Abu Hasan usai panitia menerima surat resmi penetapan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
“Surat secara resmi dari DPP sudah kita terima kemarin. Tentang pelaksanaan Musda untuk Sultra tanggal 26 Oktober 2025,” ujar Abu Hasan pada Senin (20/10).
Dia menjelaskan bahwa untuk mematangkan persiapan, pihaknya langsung memimpin rapat yang dihadiri seluruh panitia penyelenggara, termasuk Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC), serta perwakilan dari fraksi Partai Golkar Sultra.
Abu Hasan menyebutkan, panitia kini tengah menyiapkan seluruh aspek teknis dan substansi untuk memastikan Musda berjalan lancar tanpa celah. Tiga komponen utama yang menjadi fokus adalah:
1. Substansi Materi Musda: Materi yang telah dipersiapkan sejak beberapa bulan lalu akan dikolaborasikan kembali untuk meminimalisir kesalahan.
2. Aspek Teknis: Mencakup seluruh rangkaian acara, mulai dari penyambutan, pembukaan, penyelenggaraan sidang-sidang, hingga penutupan dan kepulangan rombongan DPP.
3. Kesiapan Logistik dan Protokol, termasuk menyambut rombongan DPP yang diperkirakan berjumlah sekitar 50 orang, termasuk tim pendahulu dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
Musda XI Golkar Sultra diagendakan berlangsung selama dua hari, dari 26 hingga 27 Oktober 2025. Pembukaan acara direncanakan usai salat Zuhur dan jamuan makan siang.
Meski diagendakan dua hari, Abu Hasan tidak menutup kemungkinan seluruh agenda Musda dapat diselesaikan dalam satu hari. “Kita agendakan dua hari, tapi kalau bisa diselesaikan dalam satu hari, kita selesaikan satu hari,” katanya.
Ia menambahkan, mekanisme Musda di Sultra tidak akan jauh berbeda dengan daerah lain karena tim DPP telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku. Namun, setiap daerah diberi ruang untuk menyesuaikan dan mengkreasikannya dengan kearifan lokal.
Menanggapi dinamika politik internal menjelang Musda, Abu Hasan memilih bersikap hati-hati. Namun, dia membuka peluang proses pemilihan Ketua DPD I Golkar Sultra berlangsung secara aklamasi.
Pernyataan ini mencuat setelah sebelumnya Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, mengklaim telah menerima mandat langsung dari Bahlil Lahadalia untuk memimpin partai di tingkat provinsi.
“Kita belum bisa berandai-andai, tapi mudah-mudahan bisa aklamasi,” tutup Abu Hasan dengan nada diplomatis, mengakhiri pernyataannya.
Editor: Redaksi