Pelatihan Penguatan Literasi 10 Program PKK Digelar Usai Pelantikan TP PKK Muna Barat

Berita, Daerah619 Dilihat

Muna Barat, katasultra.id – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Muna Barat periode 2025-2030 mengawali masa kerjanya dengan menyelenggarakan Pelatihan Penguatan Literasi 10 Program PKK. Kegiatan yang menghadirkan Pegiat Literasi Provinsi Sulawesi Tenggara, Andi Diah Masyita Arsyad, sebagai narasumber ini digelar di Aula Kantor Bupati Muna Barat pada Rabu, 28 Mei 2025.

Acara dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Muna Barat, Muhammad Naazirun. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Bidang Pemerintahan Ali Mochtar Jaya, Ketua Darma Wanita Muna Barat Muliati Husein Tali, beserta seluruh jajaran pengurus TP PKK Muna Barat.

Dalam sambutannya, Waode Siti Amziah Ibrahim, Ketua Bidang 4 TP PKK Muna Barat yang mewakili Ketua TP PKK Rika Purwaningsih Darwin, menekankan kedudukan vital literasi dalam pelaksanaan 10 Program PKK.

“Pelatihan ini adalah kegiatan perdana di bawah kepemimpinan Ibu Rika Purwaningsih Darwin. Literasi menjadi sangat penting sebab bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi kemampuan berpikir kritis dan inovatif,” tegas Waode Sitti Amziah.

Ia menyatakan harapan agar pelatihan ini menghasilkan perencanaan kegiatan yang terstruktur sehingga program PKK dapat berjalan lebih efektif dan efisien menuju visi Muna Barat Liwu Mokesa. Waode Sitti Amziah juga menegaskan peran literasi dalam membangun masyarakat berbudaya dan berdaya saing.

“Mari kita ciptakan lingkungan yang mendukung literasi baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Dengan literasi, kita bisa membangun masyarakat berbudaya dan berdaya saing. Semoga pelatihan ini memberi inovasi bagi pengurus agar Muna Barat menjadi Liwu Mokesa,” pungkasnya.

Asisten II Setda Muna Barat, Muhammad Naazirun, dalam sambutan pembukaannya menjabarkan literasi dasar yang harus dimiliki pengurus PKK. Ia menjelaskan bahwa literasi pada dasarnya adalah kemampuan menganalisis berbagai aspek kehidupan.

“Literasi yang harus dimiliki pengurus PKK karena 10 Program PKK bukan kata-kata kosong, tapi urutan tugas yang harus dilaksanakan. Prinsip dasarnya adalah kemampuan dasar manusia untuk menganalisa kondisi berbagai macam aspek,” ujar Naazirun.

Naazirun menegaskan posisi PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan visi-misi kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan peran sentral perempuan dari berbagai aspek.

“PKK merupakan mitra dalam menyampaikan visi misi pemerintah. Baik ditinjau dari psikologi, sosiologi, hingga agama, kedudukan perempuan sangat penting. Dalam ilmu Sosiologi dikatakan, kalau ingin menghancurkan negara atau pemerintahan, hancurkan perempuannya. Dalam agama, kedudukan perempuan punya tingkatan tinggi,” tuturnya.

Naazirun berharap materi pelatihan tidak terbatas pada 10 Program PKK, tetapi lebih luas. Ia secara khusus menyoroti pentingnya dua literasi utama bagi anggota PKK di era sekarang.

“Literasi prinsip yang harus dipahami anggota PKK adalah literasi digital dan literasi psikologis. Pengaruh digitalisasi sering mengikis norma kesantunan. Siapa penyaringnya? Ibu-ibu anggota PKK. Sedangkan literasi psikologis penting untuk menjembatani berbagai perbedaan,” pungkasnya.

Usai sambutan, narasumber Andi Diah Masyita Arsyad memulai pemaparan materi pertama bertajuk “Etika Kelompok”. Pembahasan etika ini menjadi dasar penting untuk membentuk kebiasaan baik sebagai gambaran masyarakat berbudaya dalam menjalankan program PKK.

Kegiatan pelatihan ini menandai komitmen TP PKK Muna Barat periode 2025-2030 untuk memperkuat kapasitas pengurus melalui pemahaman literasi yang komprehensif, guna mendukung efektivitas pelaksanaan 10 Program PKK dan pembangunan daerah.

  1. Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *