KATASULTRA.ID, MUNA BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat terus memperkuat upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan ibu. Komitmen ini kembali diwujudkan melalui penyelenggaraan “Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat” yang dipusatkan di Gedung Barugano Lawa, Kelurahan Wamelai, pada Selasa (16/12/2025).
Kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna Barat ini dihadiri oleh berbagai unsur penting. Turut hadir Sekretaris Dinkes Mubar Arif Ndaga, Camat Lawa Alimudin, Camat Barangka Ulil Amri, para Kepala Puskesmas se-Kecamatan Lawa, Barangka, Lailangga, dan Lagadi. Hadir pula para kepala desa, kader posyandu, serta puluhan ibu hamil dari wilayah setempat.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinkes Muna Barat, Arif Ndaga, menegaskan bahwa gerakan ini merupakan bagian integral dari upaya nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Fokus utamanya adalah memastikan setiap ibu hamil dapat menjalani masa kehamilan dengan aman dan minim risiko stunting.
“Melalui Gerakan Bumil Sehat, kami ingin memastikan setiap ibu hamil memahami kebutuhan gizi, pentingnya pemeriksaan berkala, serta mengetahui tanda bahaya kehamilan. Edukasi sejak awal adalah kunci lahirnya generasi sehat,” tegas Arif.
Untuk membekali para peserta dengan pengetahuan yang komprehensif, Dinkes menghadirkan sejumlah dokter sebagai pemateri. Materi yang disampaikan mencakup:
1. Pemenuhan Gizi Seimbang, dengan penekanan pada konsumsi protein dan makanan bergizi.
2. Pencegahan Anemia, melalui kepatuhan mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).
3. Persiapan Persalinan, dengan mendorong persalinan di fasilitas kesehatan formal.
4. Deteksi Dini, yaitu cara mengenali penyakit dan komplikasi selama kehamilan.
Arif menambahkan, tujuan besar kegiatan ini adalah meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam menjalani pola hidup sehat. Hal ini diharapkan dapat berdampak langsung pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Optimalkan Peran Kader dan Bidan Desa
Selain edukasi terpusat, Dinkes Muna Barat juga mengandalkan sinergi dengan tenaga kesehatan di lapangan. Peran Puskesmas, kader Posyandu, dan bidan desa dioptimalkan untuk melakukan pendampingan langsung hingga ke tingkat desa.
“Kader posyandu dan bidan desa adalah ujung tombak dan penyampai informasi terdepan, terutama bagi ibu hamil yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan. Kami ingin memastikan setiap bumil merasa aman, didampingi, dan tenang selama masa kehamilan hingga persalinan nanti,” tutur Arif.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan tokoh masyarakat, Pemkab Muna Barat berharap program “Gerakan Bumil Sehat” ini mampu berkontribusi signifikan dalam menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan bebas stunting, demi masa depan daerah yang lebih berkualitas.
Redaksi: katasultra.id













