Pemkab Muna Barat Siapkan Bibit Jagung Bisi 2 dan Jamin Harga Rp5.500 per Kg untuk Petani

Berita, Daerah665 Dilihat

Muna Barat, katasultra.id – Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Pemkab Mubar) memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dengan menyiapkan 22.500 ton bibit jagung varietas Bisi 2 serta menjamin harga pembelian jagung sebesar Rp5.500 per kilogram bagi petani. Program ini dijalankan melalui sinergi dengan Polres Muna dan Bulog Cabang Raha, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus stabilisasi pasokan jagung.

Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, didampingi Kapolres Muna AKBP Indra Sandy Purnama Sakti, Kepala Bulog Raha Hendra Dionisius, dan Kepala Dinas Pertanian Mubar Nestor Jono, langsung turun ke Desa Lakanaha, Wadaga, Rabu (16/4/2025), untuk berdialog dengan kelompok tani. Kunjungan ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah hadir menyelesaikan persoalan petani, terutama terkait pemasaran hasil panen.

“Kami mendengar keluhan petani soal kesulitan menjual jagung. Untuk itu, Bulog telah berkomitmen membeli jagung mereka seharga Rp5.500 per kilogram. Ini harga yang menguntungkan dan menjadi jaminan bagi petani,” tegas Darwin.

Darwin menjelaskan, bibit jagung Bisi 2 akan didistribusikan dalam 2-3 minggu ke depan untuk ditanam serentak di lahan seluas 1.500 hektare. Bibit ini dipilih karena produktivitasnya mencapai 6 ton per hektare. Dengan harga jual Rp5.500/kg, petani diperkirakan bisa meraup pendapatan kotor sekitar Rp33 juta per hektare setelah dikurangi biaya bibit dan pupuk yang ditanggung pemda.

“Pemerintah daerah akan menyediakan bibit dan pupuk. Masyarakat hanya perlu fokus pada perawatan tanaman. Jika ada oknum yang menghambat distribusi pupuk subsidi, laporkan ke Polres,” imbau Darwin.

Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy, menegaskan pihaknya akan mengawal pendistribusian bibit dan pupuk untuk memastikan transparansi. “Kami akan monitor prosesnya agar tidak ada penyimpangan. Ini program strategis untuk pangan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Raha Hendra Dionisius menyatakan kesiapan menyerap 1.400 ton jagung dari petani Mubar sesuai SK Badan Pangan Nasional No. 18/2025. Harga Rp5.500/kg ini lebih tinggi dari rata-rata pasar sebelumnya. “Kami baru menyerap 20 ton. Bagi yang punya stok, segera hubungi Bulog. Tim kami akan langsung datang ke lokasi,” ajaknya.

Dengan skema ini, Pemkab Mubar optimistis program penanaman jagung serentak tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mendongkrak ekonomi petani. Langkah kolaboratif tiga pilar—pemda, kepolisian, dan Bulog—ini diharapkan menjadi model solutif bagi daerah lain di Sultra dalam menjawab tantangan pasca-panen.

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *