MUNA BARAT, katasultra.id – Anggota DPR RI dari Komisi IV, Jaelani, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai lumbung pangan nasional. Target ambisius ini mencakup penguatan di sektor tanaman pangan, perkebunan, serta berbagai komoditas pertanian lainnya.
Sebagai wakil rakyat di tingkat pusat, Jaelani bertekad menjadi jembatan yang menghubungkan program pemerintah pusat dengan aspirasi masyarakat di akar rumput.
“Pada prinsipnya, kita sedang berikhtiar untuk menjadikan ekonomi petani tumbuh dengan cara meningkatkan komoditas, memaksimalkan alsintan (alat dan mesin pertanian), memaksimalkan komoditas bibit, serta memaksimalkan distribusi pupuk yang tepat sasaran,” jelas Jaelani.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai menggelar sosialisasi penyaluran pupuk bersubsidi ke PPTS (Petani Pekebun Tanaman Pangan dan Hortikultura) bersama PT Pupuk Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Balai Desa Kasimpa Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat, pada Senin (13/10/2025).
Jaelani mengungkapkan bahwa berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut telah mulai dijalankan dan akan terus dilakukan secara konsisten.
“Ini kita sudah mulai jalankan dan kita istiqomah, mudah-mudahan tahun depan kita tetap konsisten, sehingga kita bisa proyeksikan bahwa Sulawesi Tenggara bisa jadi lumbung pangan nasional,” tambahnya.
Secara khusus, politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB Sultra ini menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Muna Barat. Ia menilai pemerintah daerah setempat memiliki perhatian yang besar terhadap sektor pertanian, perikanan, dan kelautan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
“Yang mesti kita lakukan adalah berkolaborasi, dan kita melihat Pemda Mubar sangat terbuka,” katanya.
Jaelani juga mengungkapkan bahwa banyak program dari pemerintah pusat yang berorientasi pada kesejahteraan petani dan nelayan. Oleh karena itu, dirinya berkomitmen untuk terus mengawal program-program tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat Sulawesi Tenggara. (Red/katasultra.id)
