MUNA BARAT, katasultra.id – Wakil Ketua DPD Partai Golkar Muna Barat, Muhammad Ridwan, menyayangkan pernyataan pengurus DPD Golkar Sultra, Abu Hasan, di media daring baru-baru ini. Abu Hasan, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Musyawarah Daerah (Musda) XI Golkar Sultra, menyarankan Bupati Muna Barat La Ode Darwin untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sultra.
Dalam pernyataannya, Abu Hasan meminta La Ode Darwin fokus pada jabatannya sebagai Bupati. Namun, Ridwan menegaskan bahwa sebagai Ketua Panitia Musda, Abu Hasan seharusnya bersikap netral. “Saya sarankan Abu Hasan tidak cawe-cawe, mengaku berpengalaman berorganisasi, tapi tidak dapat membedakan posisi pribadi dan ketua panitia,” tegas Ridwan via telepon, Sabtu (31/5/2025).
Ridwan menilai pernyataan Abu Hasan terlalu tendensius dan berpotensi memicu polemik. “Ketua panitia harus menjadi wasit yang netral. Jangan sampai statemennya melahirkan spekulasi liar,” ujarnya. Ia menekankan bahwa seluruh kader berhak maju dalam proses Musda selama memenuhi syarat. “Jika tidak lolos kriteria, calon akan berhenti dengan sendirinya. Tapi jika didukung suara mayoritas, kita harus berjiwa besar memberi kesempatan.”
Ridwan menambahkan, kematangan calon ketua partai tidak hanya dilihat dari usia atau lama berorganisasi, melainkan dari rekam jejak kepemimpinan. “Ukurannya adalah keberhasilan memimpin organisasi profesi yg di geluti, kemenangan dalam kontestasi politik, dan sikap tidak avonturir dalam berorganisasi” jelasnya.
Ia juga menyindir pengalaman Abu Hasan sebagai mantan Bupati Buton Utara dan eks-Ketua PDIP Sultra. “Kegagalannya mensinergikan program pada 2 jabatan itu tidak boleh jadi ukuran untuk menilai kemampuan orang lain.”
Ridwan meminta Abu Hasan “menfokuskan diri pada persiapan penyelenggaraan Musda, termasuk kesiapan SC dan OC agar dapat sukses dengan baik, Jangan mencampuri keinginan personal yg ingin mencalonkan diri,” pungkasnya.
Redaksi
